DEMAM PADA ANAK

DEMAM PADA ANAK

Oleh: Dr. Siswani, M.Kes

 

1.      DEFINISI

Demam adalah keadaan ketika suhu tubuh meningkat melebihi suhu tubuh normal. Demam adalah istilah umum, dan beberapa istilah lain yang sering digunakan adalah pireksia atau febris. Apabila suhu tubuh sangat tinggi (mencapai sekitar 40°C), demam disebut hipertermi.

Demam dapat disebabkan gangguan otak atau akibat bahan toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu. Zat yang dapat menyebabkan efek perangsangan terhadap pusat pengaturan suhu sehingga menyebabkan demam disebut pirogen. Zat pirogen ini dapat berupa protein, pecahan protein, dan zat lain, terutama toksin polisakarida, yang dilepas oleh bakteri toksik atau pirogen yang dihasilkan dari degenerasi jaringan tubuh dapat menyebabkan demam selama keadaan sakit.

 

2.      FASE-FASE TERJADINYA DEMAM

Fase I: awal (awitan dingin atau menggigil)

· Peningkatan denyut jantung

· Peningkatan laju dan kedalaman pernafasan

· Menggigil akibat tegangan dan kontraksi otot

· Kulit pucat dan dingin karena vasokontriksi

· Merasakan sensasi dingin

· Dasar kuku mengalami sianosis karena vasokontriksi

· Rambut kulit berdiri

· Pengeluaran keringat berlebihan

· Peningkatan suhu tubuh

 

Fase II: proses demam

· Proses menggigil lenyap

· Kulit terasa hangat / panas

· Merasa tidak panas atau dingin

· Peningkatan nadi dan laju pernafasan

· Peningkatan rasa haus

· Dehidrasi ringan hingga berat

· Mengantuk, delirium, atau kejang akibat iritasi sel saraf

· Lesi mulut herpetic

· Kehilangan nafsu makan ( jika demam memanjang )

· Kelemahan, keletihan, dan nyeri ringan pada otot akibat katabolisme protein

 

Fase III: pemulihan

· Kulit tampak merah dan hangat

· Berkeringat

· Menggigil ringan

· Kemungkinan mengalami dehidrasi

3.      PENGUKURAN SUHU TUBUH

Sebaiknya, kita tidak menentukan anak demam atau tidak semata-mata berdasarkan perabaan saja, karena tidak tertutup kemungkinan perabaan tangan kita bisa menyesatkan. Suhu tubuh bisa saja meningkat saat suhu di luar tinggi, atau anak bermain dengan aktivitas fisik yang tinggi. Sebaliknya, anak yang dehidrasi akan teraba dingin meski suhu di dalam tubuh meningkat.

Pengukuran suhu tubuh dengan menggunakan thermometer. Selain termometer kaca dengan merkuri, tersedia termometer digital, termometer untuk liang telinga, dan termometer fleksibel untuk ditempelkan di dahi. Bagaimana memilih termometer?  Sebenarnya termometer kaca merkuri sangat akurat dan tidak mahal, tetapi atas dasar pencemaran lingkungan (bila termometer pecah), dianjurkan untuk tidak lagi dipergunakan. Alternatif yang aman dan akurat adalah termometer digital yang bisa dipergunakan di mulut, dimasukkan melalui anus (secara rektal), atau di ketiak. Alternatif lainnya adalah termometer telinga (tympanic thermometer) yang pemakaiannya mudah dan dengan cepat dapat mengukur temperatur di dalam liang telinga. Namun demikian, pengukuran termometer telinga tidak dianjurkan untuk bayi berusia kurang dari 3 bulan. Termometer dahi dalam bentuk lempengan plastik dapat dipakai menentukan ada tidaknya demam tetapi tidak akurat untuk menentukan temperatur secara tepat. Apapun tipe termometer yang dipergunakan, jangan mengukur suhu tubuh segera setelah mandi karena hasil pengukurannya akan terpengaruh.

Bagaimana cara pengukuran yang baik? Bayi dan anak berusia kurang dari 4 tahun belum bisa bekerjasama sehingga jangan lakukan pengukuran suhu di dalam mulut. Pada kelompok usia tersebut, pengukuran termometer dilakukan secara rektal, di ketiak, atau di telinga dengan termometer telinga. Pada anak yang lebih besar, pengukuran dapat dilakukan baik melalui rektal, ketiak, telinga, maupun mulut. Namun demikian, bila anak pilek hebat dan hidungnya tersumbat maka dia tidak bisa menutup mulutnya (karena ia bernafas melalui mulut), sebaiknya pergunakan pengukuran ketiak, telinga atau rektal.

 

Mengukur temperatur rektal

  1. Lumasi ujung termometer dengan jelly pelicin yang larut air (jangan pergunakan petroleeum jelly seperti vaselline)
  2. Baringkan anak di pangkuan anda atau di atas tempat yang rata dan agak keras
  3. Bersihkan termometer dengan kapas alkohol. Masukkan termometer ke dalam plastik yang mempunyai penutup (jika tersedia).
  4. Satu tangan memegang bagian bawah pantat anak agar tidak bergerak-gerak. Tangan yang lain memasukkan termometer melalui anus sejauh 1 – 2 cm,  tetapi bila terasa ada tahanan, jangan masukkan lebih jauh dari 1 cm.
  5. Termometer dikepit di antara dua jari saat bagian tangan anda yang lain memegang pantat anak. Tenangkan anak/bayi, ajak bicara sambil anda memegang termometer tersebut.
  6. Tunggu sampai terdengar nada “beep” dan bacalah angka yang tertera
  1. Bersihkan sekret dengan tisu yang lembut. Bersihkan dengan gerakan memutar dari ujung ke pentolan. Buang tisu.
  2. Cuci termometer di air sabun yang hangat. Bilas di air dingin dan keringkan.

 

Mengukur temperatur di dalam mulut (oral)

  1. Bila anak baru saja minum atau makan, tunggu 20 – 30 menit sebelum mengukur temperatur di dalam rongga mulut.
  2. Pastikan tidak ada makanan, permen, dan lain-lain di dalam mulut anak anda
  3. Bersihkan termometer dengan kapas alkohol. Masukkan termometer ke dalam plastik yang mempunyai penutup (jika tersedia).
  4. Letakkan ujung termometer di bawah lidah sebelah pinggir sampai tengah rahang bawah, minta anak untuk mengatupkan bibirnya di sekeliling termometer. Ingatkan dia untuk tidak menggigit termometer atau berbicara saat ada termometer di dalam mulutnya. Minta anak untuk relaks dan bernafas biasa melalui hidung.
  5. Setelah terdengar nada beep, baca angka yang tertulis
  1. Bersihkan sekret dengan tisu yang lembut. Bersihkan dengan gerakan memutar dari ujung ke pentolan. Buang tisu.
  2. Cuci termometer di air sabun yang hangat. Bilas di air dingin dan keringkan.

 

Mengukur temperatur di ketiak

  1. Buka baju anak dan dalamannya (termometer harus menyentuh kulit, bukan baju)
  2. Bersihkan termometer dengan kapas alkohol
  3. Taruh termometer di ketiak, lipat tangan anak serongkan ke dada sehingga termometer terjepit
  4. Tunggu sampai terdengar nada “beep”. Baca angka yang tertera. Jangan lupa untuk membaca tanggal saat pengukuran dilakukan.
  5. Bersihkan termometer dengan tisu dengan cara gerakan memutar dari ujung ke pentolan. Buang tisu.
  6. Cuci termometer di air sabun yang hangat. Bilas di air dingin dan keringkan.

 

4.      KOMPLIKASI

Sudah jelas, demam itu umumnya justru dibutuhkan sebagai salah satu bentuk perlawanan tubuh terhadap infeksi. Tetapi apakah ada sisi negatifnya? Tidak sedikit yg mengganggap demam sebagai momok yang menakutkan.

Kerugian yang bisa terjadi akibat demam:

  1. Dehidrasi – karena pada saat demam, terjadi peningkatan pengeluaran cairan tubuh sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.
  2. Kejang demam, tetapi kemungkinannya sangat kecil. Selain itu, kejang demam hanya mengenai bayi usia 6 bulan sampai anak usia 5 tahun.  Terjadi pada hari pertama demam, serangan pertama jarang sekali terjadi pada usia < 6 bulan atau > 3 tahun. Gejala: anak tidak sadar, kejang tampak sebagai gerakan-gerakan seluruh tangan dan kaki yang terjadi dalam waktu sangat singkat. Umumnya TIDAK BERBAHAYA, tidak menyebabkan KERUSAKAN OTAK.

Pada saat anak menggigil, anak tidak kehilangan kesadaran, tidak berhenti napasnya. Anak menggigil karena suhu demamnya akan meningkat.

Kejang akibat demam bersifat generalized (melibatkan seluruh tubuh), berlangsung sekejap, setelah kejang,  anak segera sadar. Kejang akibat infeksi otak berlangsung lama, berulang-ulang, lehernya kaku, dan anak tetap tidak sadar sekalipun kejang sudah berhenti..

5.      PENANGANAN DEMAM PADA ANAK DIRUMAH

Apa yang terpenting dalam menghadapi anak demam? Mencari tahu apa penyebab panasnya. Dengan mengetahui permasalahan, maka kita dapat bertindak secara rasional.

Berikut ini adalah prinsip utama tatalaksana demam – sesuai panduan Mayo Clinic USA:

  1. Umumnya demam tidak membahayakan jiwa. Hal utama yang perlu dilakukan adalah mengamati perilaku anak. Bila saat suhu tidak terlalu tinggi anak masih tetap aktif, masih riang, masih mau main, maka kita tidak perlu cemas.
  2. Jangan memberikan obat panas bila demam tidak tinggi
  3. Cegah kemungkinan terjadinya dehidrasi
  4. Mengetahui kapan harus cemas dan harus menghubungi dokter

 

6.      PANDUAN PRAKTIS MENANGANI ANAK DEMAM

  1. Ruangan dijaga agar tidak panas, pasang kipas angin. Anak memakai baju yang tidak tebal
  2. Ekstra cairan, Minum sering: Air, air sup, jus buah segar.
  3. Bila sering muntah atau diare, beri minuman elektrolit: pedialyte, oralit
  4. Biarkan anak memakan apa yang dia inginkan, jangan dipaksa. Hindarkan makanan yang berlemak, makanan yang sulit dicerna.
  5. Tepid sponging (kompres air hangat)
  1. Anak tidak masuk sekolah, tetapi bukan berarti harus di tempat tidur seharian.

     

7.      KOMPRES HANGAT UNTUK MENURUNKAN DEMAM

Kompres hangat akan menurunkan suhu anak dalam waktu 30 – 45 menit. Oleh karena itu, lakukanlah kompres hangat bila suhu anak sangat tinggi, atau anak muntah-muntah sehingga tidak dapat meminum obat, pernah kejang demam atau ada anggota keluarga dekat yang pernah kejang demam. Kompres hangat ini juga membantu anak agar lebih comfortable.

Bagaimana cara mengompres anak demam?

  • Taruh anak di bath tub/ember mandi yang diisi air hangat bersuhu 30 – 32C; atau  Usapkan air hangat di sekujur tubuh bayi/anak. Bila anak menolak, suruh duduk di ember/bath tub, beri mainan, ajak bermain

 

8.      OBAT DEMAM

Sebelumnya sudah dikemukakan mekanisme kerja obat penurun demam dan kapan obat ini diberikan. Ada berapa macam obat penurun panas. Tabel di bawah menunjukkan beberapa obat demam yang tersedia di Indonesia.   

  Ibuprophen Acetaminophen (parasetamol) Acetosal (aspirin) Metamizole mis: antalgin
Efek nyeri, demam, fever
Inflamasi
demam, nyeri Nyeri demam Nyeri, demam, inflamasi
Dosis 5 – 10 mg/kg 10 – 15 mg/kg    
Efek samping Iritasi lambung/
saluran cerna (Perdarahan),
Gangguan ginjal,
Jangan berikan bila
Anak muntah2 dan
atau diare
Bila overdosis,
dapat menyebabkan
 kerusakan hati
Sindrome Reye (gangguan otak dan hati), iritasi lambung
Tidak dianjurkan : 
Anak < 16 thn, 
Infeksi virus
Bonne marrow suppression
Reaksi alergi

 

TIPS:

  1. Jangan berikan 2 obat demam misalnya parasetamol dengan ibuprofen atau acetaminophen dengan aspirin.
  2. Sebaiknya jangan campur acetaminophen dengan phenobarbital (luminal). Dulu, tujuan pemberian fenobarbital untuk mencegah kejang demam, padahal kejang demam tidak dapat dicegah. Di lain pihak, fenobarbital menekan ensim hati yang kerjanya menetralisir acetaminophen sehingga kadar acetaminophen di darah akan meningkatkan dan meningkat pula risiko intoksikasi acetaminophen. 
  3. Jangan berikan aspirin (ASETOSAL/ASPILET) pada anak < 12 tahun. Pada infeksi virus, aspirin akan meningkatkan risiko SINDROM REYE, suatu kondisi berat yang mmenyebabkan gagal hati dan penurunan kesadaran.

 

9.      PERDARAHAN SALURAN CERNA AKIBAT OBAT DEMAM

Pada dasarnya tidak ada obat yang tidak berisiko menimbulkan efek samping. Pemberian obat demam bisa menimbulkan efek samping mulai dari nyeri dan perdarahan lambung (yang paling kerap), hepatitis (kerusakan sel hati yang ditandai dengan peningkatan ensim SGOT dan SGPT, pembengkakan dan rasa nyeri di daerah hati), gangguan pada sumsum tulang (produksi sel darah merah, sel darah putih dan sel trombosit tertekan), gangguan fungsi ginjal, rasa pusing, vertigo, penglihatan kabur, penglihatan ganda (diplopia), mengantuk, lemas, merasa cemas, dan sebagainya

Risiko efek samping perdarahan saluran cerna misalnya, akan meningkat bila kita memakai lebih dari satu obat (misalnya parasetamol dengan aspirin atau parasetamol dengan ibuprofen), pemakaian jangka panjang, atau pemakaian bersama dengan steroid. Di lain pihak, faktor individu juga bisa meningkatkan risiko efek samping ini seperti manula, perempuan, peminum alkohol atau perokok, peminum kopi. Risiko perdarahan juga akan meningkat bila yang bersangkutan sebelumnya memang sudah menderita tukak lambung atau bila ada riwayat perdarahan pada keluarga.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

PENYAKIT DEMAM BERDARAH

PENYAKIT DEMAM BERDARAH

Oleh: dr Siswani Haryono, M.Kes.

 

Apa yang di maksud penyakit Demam Berdarah

Demam berdarah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.
Nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk aedes ini hidup dan berkembang biak pada tempat-tempat penampungan air bersih yang tidak berhubungan langsung dengan tanah seperti : bak mandi/wc , minuman burung, air tempayan/gentong, kaleng dan ban bekas, plastik bekas bungkus makanan dll.  Perkembangan hidup nyamuk ini dari telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 10-12 hari. Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menghisap darah serta memilih darah manusia untuk mematangkan telurnya, nyamuk jantan hidup dari sari bunga tumbuh-tumbuhan. Kemampuan terbang berkisar antara 40-100 meter dari tempat berkembang biaknya. Tempat istirahat yang disukainya adalah benda-benda yang tergantung yang ada di dalam rumah , seperti gordyn, kelambu, baju/pakaian di kamar yang gelap dan lembab.

Penularan
Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti  betina yang sebelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita demam berdarah lain. Sering menggigit manusia pada waktu pagi dan siang. Orang yang beresiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di bawah 15 tahun, dan sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran kumuh.

Gejala Demam Berdarah

Penyakit DBD sering salah didiagnosis dengan penyakit lain seperti flu atau tipus. Gejalanya  sering menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual, maupun diare.

Gejalanya :

  • Biasanya ditandai dengan 4 gejala klinis utama; demam tinggi 2-7 hari,
  • Fenomena perdarahan (timbul bercak merah dimuka lengan tungkai dan langit-langit mulud,mimisan, perdarahan gusi, dan perdarahan lain yang lebih berat.
  • Pembesaran hati 
  • Kegagalan sirkulasi / syok. Yang ditandai dengan  keringat banyak, gelisah. Ujung kaki tangan dingin dan dapat menjadi fatal.

Gejala penyerta ; nyeri kepala, nyeri otot, timbul ruam / kemerahan di kulit, nyeri tulang, mual, nyeri ulu hati. anoreksia, lemah, mual, muntah, sakit perut, diare kejang dan sakit kepala.

Hasil laboratorium

Laboratorium yang mendukung: trombositopenia (trombosit kurang dari 100.000/ mm3) , lekopenia (sel darah putih yang menurun), hemokonsentrasi (kadar Ht lebih 20% dari normal).

Diagnosis

Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis.

  • Adanya gejala Demam berdarah
  • Hasil Laboratprium yang mendukung.
  • Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.

 

Pengobatan

Pengobatan penderita Demam Berdarah di rumah adalah dengan cara:

  • Penggantian cairan tubuh.
  • Penderita diberi minum sebanyak 1,5 liter-2 liter dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
  • Oralit, kalau perlu 1 sendok makan setiap 3-5 menit.
  • Daun jambu biji tua ternyata mengandung berbagai macam komponen yang berkhasiat untuk mengatasi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Kelompok senyawa tanin dan flavonoid yang dinyatakan sebagai quersetin dalam ekstrak daun jambu biji dapat menghambat aktivitas enzim reverse trancriptase yang berarti menghambat pertumbuhan virus berinti RNA.

 

Pencegahan

  • Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk flavivirus demam berdarah.
  • Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah.

 

Strategi Penanggulangan Demam Berdarah

Pencegahan yang efektif seharusnya dilaksanakan secara integral bersama-sama antara masyarakat, pemerintah dan petugas kesehatan. Pencegahan , yang dikenal dengan gerakan 3 M , yaitu;

  • Menguras tempat penampungan air secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali atau menaburkan bubuk abate kedalamnya.
  • Menutup rapat-rapat tempat penampungan air
  • Mengubur/menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat menampung air hujan; seperti kaleng bekas, ban bekas, plastic bungkus makanan.

Kegiatan yang lain:

  • Penyuluhan dan kerja bakti melakukan 3M.
  • Lingkungan
    Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
  • Biologis
    Pengendalian biologis antara lain dengan menggunakan ikan pemakan
    jentik (ikan adu/ikan cupang), dan bakteri
  • Kimiawi
    Cara pengendalian ini antara lain dengan:

Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion), berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan sampai batas waktu tertentu. Kunjungan ke rumah-rumah untuk pemantauan jentik dan pemberian abate.. dengan insektisida, , memasang obat nyamuk, memeriksa jentik berkala, dll sesuai dengan kondisi setempat.

 

Pesan untuk orang tua

Jika anak anda mengalami demam tinggi lebih dari 2 hari segera periksakan ke dokter, dengan tetap memberikan cairan yang cukup dan obat penurun panas.

Jika anak anda dinyatakan tersangka demam berdarah yang dipulangkan maka :

  1. Control setiap hari  selama masih demam.
  2. Berikan obat penurun panas bila diperlukan.
  3. Berikan minum sedikitnya 4-6 gelas perhari, disamping air putih dapat diberikan teh manis, sirup, jus buah, oralit,dll.
  4. Apabila sewaktu-waktu dijumpai tanda kegawatan ,yaitu ; anak tampak lemas, badan dingin terutama tangan dan kaki, muntah terus menerus, kejang, mimisan, perdarahan lain. Segera anak dibawa kembali ke rumah sakit.
Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA–>HIV/AIDS

Apakah HIV/AIDS itu?

AIDS singkatan dari Aquired Immuno Deficiency Syndrome.  Penyakit ini adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh.  Penyebabnya adalah virus HIV.  HIV sendiri adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus.

Cara penularan  HIV/AIDS:

  1. Melalui hubungan seksual.
  2. Pemakaian jarum suntik bekas orang yang terinfeksi virus HIV,
  3. Menerim tranfusi darah yang tercemar HIV
  4. Ibu hamil yang terinfeksi virus HIV kepada bayi yang dikandungnya.

Di Indonesia penularan HIV/AIDS paling banyak melalui hubungan seksual yang tidak aman serta jarum suntik (bagi pecandu narkoba).

Tanda-tanda dan Gejala HIV/AIDS:

  1. Sesudah terjadi infeksi virus HIV, awalnya tidak memperlihatkan gejala khusus.
  2. Beberapa minggu sesudah itu orang yang terinfeksi HIV menderita penyakit ringan seperti flu atau diare.
  3. 3. Setelah 3-4 tahun kemudian penderita tidak memperlihatkan gejala khas atau disebut sebagai periode tanpa gejala, pada saat ini penderita merasa sehat dan dari luar juga tampak sehat. 
  4. 4. Setelah 5-6 tahun mulai timbul diare berulang, penurunan berat badan secara mendadak, sering sariawan dimulut, dan terjadi pembengkakan di kelenjar getah bening dan pada akhirnya bisa terjadi berbagai macam penyakit infeksi, kanker dan bahkan kematian.
  5. 5. Tanda dan gejala tiap penderita tidak sama tergantung dari kondisi daya tahan tubuh penderita tersebut

Agar Terhindar dari HIV/AIDS:

  1. Berhubungan seks dengan pasangan tetap (tidak berganti-ganti pasangan seksual).
  2. Hindari hubungan seks di luar nikah.
  3. Menggunakan kondom jika melakukan hubungan seksual berisiko tinggi seperti dengan pekerja seks komersial
  4. Sedapat mungkin menghindari tranfusi darah yang tidak jelas asalnya
  5. Menggunakan alat-alat medis dan non media yang streril
  6. Menghindari penyalahgunaan narkoba terutama narkoba yang disuntikkan.

Pengobatan HIV/AIDS

Sampai sekarang, belum ditemukan cara pengobatan yang tuntas, saat ini yang ada hanyalah menolong penderita untuk mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya.

Penderita HIV/AIDS Perlu Dikucilkan?


Sebaikya penderita jangan dikucilkan.  Kita perlu tetap memperlakukannya sebagai teman dan tidak merubah sikap karena penyakitnya.  Memberi mereka dorongan semangat dan juga memperhatikan keterbatasan keadaan fisiknya dalam bergaul

Hal-hal yang tidak menularkan dari penderita HIV/AIDS :

  1. Bersalaman
  2. Makan bersama
  3. Menggunakan WC bersama
  4. Telepon
  5. Tinggal serumah
  6. Menggunakan sprei yang sama
  7. Pemakaian kolam renang bersama
Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA–>TUMBUH KEMBANG REMAJA

TUMBUH KEMBANG REMAJA

Oleh: dr Siswani Haryono, M.Kes

KESEHATAN REPRODUKSI

Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta fungsi dan prosesnya.

HAK-HAK REPRODUKSI

  • Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi yang terbaik
  • Perempuan dan laki-laki berhak memperoleh informasi lengkap tentang seksualitas, kesehatan reproduksi, manfaat, efek samping obat, alat dan tindakan medis yang digunakan untuk mengatasi masalah kespro.
  • Hak untuk memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau , dapat diterima, sesuai pilihan, tanpa paksaan dan tidak melawan hukum.
  • Perempuan berhak memperoleh pelayanan Kesehatan yang dibutuhkannya, yang memungkinkannya sehat dan selamat selama hamil, persalinan serta memperoleh bayi yang sehat
  • Hubungan suami isteri didasari perhargaan terhadap pasangan masing-masing dan dilakukan dalam situasi dan kondisi yang dinginkan bersama tanpa unsur pemaksaan, ancaman dan kekerasan
  • Para remaja berhak memperoleh informasi yang tepat dan benar tentang Kesehatan Reproduksi sehingga dapat berperilaku sehat dan menjalani kehidupan seksual yang bertanggung jawab.
  • Setiap orang berhak mendapat info yang  mudah diperoleh, lengkap dan akurat mengenai PMS termasuk HIV/AIDS.

Latar belakang kesehatan reproduksi remaja

  • Jumlah remaja di Indonesia 25 % dari jumlah penduduk Indonesia.
  • Remaja punya karateristik yang spesifik.
  • Remaja rentan terhadap pengaruh lingkungan  sehingga punya resiko thdp kesehatan dan keselamatan remaja
  • Perilaku remaja di kota dan di desa perlu penanganan yg optimal

REMAJA

  • Remaja sbg masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

Batasan :

  • Menurut  WHO (badan PBB untuk kesehatan dunia) adalah 12 s/d 24 tahun.
  • Menurut Depkes: Remaja 10 – 19 th & belum menikah
  • Remaja sudah menikah, tergolong dewasa atau bukan lagi remaja.
  • Sebaliknya, usia sudah dewasa tapi tergantung pada orang tua (tidak mandiri), termasuk  kelompok remaja

Perubahan apa yang Banyak Dialami Remaja?

Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, baik yang bisa dilihat dari luar maupun yang tidak kelihatan.  Remaja juga mengalami perubahan emosional yang kemudian tercermin dalam sikap dan tingkah laku.  Perkembangan kepribadian pada masa ini  dipengaruhi tidak saja oleh orangtua dan lingkungan keluarga, tetapi juga lingkungan sekolah, ataupun teman-teman pergaulan di luar sekolah.

Perubahan Fisik apa saja yang Dialami Remaja?

Tubuh mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejak lahir.  Perubahan yang cukup menyolok terjadi ketika remaja baik perempuan dan laki-laki memasuki usia antara 9 sampai 15 tahun, pada saat itu mereka tidak hanya tubuh menjadi lebih tinggi dan lebih besar saja, tetapi terjadi juga perubahan-perubahan di dalam tubuh yang memungkinkan untuk bereproduksi atau berketurunan.

Perubahan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa atau sering dikenal dengan  istilah masa pubertas ditandai dengan datangnya menstruasi (pada perempuan) atau mimpi basah (pada laki-laki). Datangnya menstruasi dan mimpi basah pertama tidak sama pada setiap orang. Banyak faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut.  Salah satunya adalah karena gizi.  Saat ini ada seorang anak perempuan yang mendapatkan menstrusi pertama (menarche) di usia  8-9 tahun.  Namun  pada umumnya sekitar 12 tahun.

Apa itu mimpi basah?

Remaja laki-laki memproduksi sperma setiap harinya. Sperma tidak harus selalu dikeluarkan, ia akan diserap oleh tubuh dan dikeluarkan melalui cairan keringat, air kencing dan berak. Sperma bisa dikeluarkan melalui proses yang disebut ejakulasi, yaitu keluarnya sperma melalui penis. Ejakulasi bisa terjadi secara alami (tidak disadari oleh remaja laki-laki) melalui mimpi basah.

Menstruasi

Menstruasi atau haid mengacu kepada pengeluaran secara periodik darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim wanita.      Menstruasi dimulai saat pubertas dan menandai kemampuan seorang wanita untuk mengandung anak, walaupun mungkin faktor-faktor kesehatan lain dapat membatasi kapasitas ini. Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10 dan 16 tahun, tergantung pada berbagai faktor, termasuk kesehatan wanita, status nutrisi, dan berat tubuh relatif terhadap tinggi tubuh. Menstruasi berlangsung kira-kira sekali sebulan sampai wanita mencapai usia 45 – 50 tahun, sekali lagi tergantung pada kesehatan dan pengaruh-pengaruh lainnya. Akhir dari kemampuan wanita untuk bermenstruasi disebut menopause dan menandai akhir dari masa-masa kehamilan seorang wanita. Panjang rata-rata daur menstruasi adalah 28 hari, namun berkisar antara 21 hingga 40 hari. Panjang daur dapat bervariasi pada satu wanita selama saat-saat yang berbeda dalam hidupnya, dan bahkan dari bulan ke bulan tergantung pada berbagai hal, termasuk kesehatan fisik, emosi, dan nutrisi wanita tersebut.

Bagaimana proses terjadinya menstruasi?

Menstruasi merupakan bagian dari proses reguler yang mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Daur ini melibatkan beberapa tahap yang dikendalikan oleh interaksi hormon yang dikeluarkan oleh hipotalamus, kelenjar dibawah otak depan, dan indung telur. Pada permulaan daur, lapisan sel rahim mulai berkembang dan menebal. Lapisan ini berperan sebagai penyokong bagi janin yang sedang tumbuh bila wanita tersebut hamil. Hormon memberi sinyal pada telur di dalam indung telur untuk mulai berkembang. Tak lama kemudian, sebuah telur dilepaskan dari indung telur wanita dan mulai bergerak menuju tuba Falopii terus ke rahim. Bila telur tidak dibuahi oleh sperma pada saat berhubungan intim (atau saat inseminasi buatan), lapisan rahim akan berpisah dari dinding uterus dan mulai luruh serta akan dikeluarkan melalui vagina. Periode pengeluaran darah, dikenal sebagai periode menstruasi (atau mens, atau haid), berlangsung selama 3 – 7 hari.

Bila seorang wanita menjadi hamil, menstruasi bulanannya akan berhenti. Oleh karena itu, menghilangnya menstruasi bulanan merupakan tanda (walaupun tidak selalu) bahwa seorang wanita sedang hamil. Kehamilan dapat di konfirmasi dengan pemeriksaan darah sederhana.

Kecuali jika seorang gadis telah dipersiapkan akan kedatangan menstruasi, hal ini bisa menjadi saat yang mengecewakan baginya. Anak-anak perempuan yang tidak mengenal tubuh mereka dan proses reproduksi dapat mengira bahwa menstruasi merupakan bukti adanya penyakit atau bahkan hukuman akan tingkah laku yang buruk. Anak-anak perempuan yang tidak diajari untuk menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dapat mengalami rasa malu yang amat dan perasaan kotor saat menstruasi pertama mereka. Bahkan saat menstruasi akhirnya dikenali sebagai proses yang normal, perasaan kotor dapat tinggal sampai masa dewasa. Namun, dalam tahun-tahun belakangan ini pendidikan anatomi dan fisiologi yang lebih baik telah menjadikan penerimaan akan menstruasi. Malahan banyak wanita yang melihat menstruasi dengan bangga sebagai proses yang hanya terjadi pada wanita. Beberapa keluarga bahkan memiliki perayaan khusus untuk menghormati kedewasaan seorang wanita muda.

Meskipun begitu, banyak wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum periode menstruasi mereka datang. Kira-kira setengah dari seluruh wanita menderita akibat dismenore, atau menstruasi yang menyakitkan. Hal ini khususnya sering terjadi awal-awal masa dewasa. Gejala-gejala dari gangguan menstruasi dapat berupa payudara yang menegang, puting susu yang nyeri, bengkak, dan mudah tersinggung. Beberapa wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti keram yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot halus rahim, sakit kepala, sakit pada bagian tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat, dan ingin menangis. Dalam bentuk yang paling berat, sering melibatkan depresi dan kemarahan, kondisi ini dikenal sebagai gejala datang bulan atau disebut Pre Menstrual Syndrom dan mungkin membutuhkan penanganan medis.

Beberapa wanita mengalami sebuah kondisi yang dikenal sebagai amenore, atau kegagalan bermenstruasi selama masa waktu perpanjangan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor termasuk stres, hilang berat badan, olahraga berat secara teratur, atau penyakit. Sebaliknya, beberapa wanita mengalami aliran menstruasi yang berlebihan, kondisi yang dikenal sebagai menorhagi. Tidak hanya aliran darah menjadi banyak, namun dapat berlangsung lebih lama dari periode normal.

Sikap terhadap menstruasi dapat berbeda pada setiap masyarakat. Banyak masyarakat yang memandang wanita sebagai terkontaminasi atau tercemar saat menstruasi dan tidak mengikutsertakan mereka dalam kegiatan-kegiatan masyarakat karena takut akan ikut tercemar. Menstruasi adalah satu dari banyak pembenaran yang telah diberikan untuk menghalangi wanita memasuki peran-peran keagamaan pada beberapa agama. Ritual pembersihan di akhir menstruasi dianjurkan pada beberapa masyarakat. Namun, masyarakat lain menganggap menstruasi sebagai fungsi tubuh normal dan tidak menghukum atau menghalangi wanita saat mereka mengalaminya.

Apakah kita perlu merawat organ reproduksi kita?

Organ reproduksi yang sehat dibutuhkan untuk kesehatan reproduksi. Organ-organ reproduksi didalam tubuh bisa rusak oleh penyakit menular seksual (PMS) yang mengakibatkan kemandulan (infertilitas). Baik pria ataupun wanita bisa memiliki masalah infertilitas bila terinfeksi PMS. PMS dapat ditularkan melalui hubungan seksual dari pasangan yang mengidap PMS meskipun tanpa gejala, juga dari wanita hamil yang terinfeksi  PMS kepada bayi di dalam kandungannya

Karena itu organ reproduksi perlu dijaga kebersihannya, selalu dibersihkan setelah selesai buang hajat dan sewaktu mandi.

ANATOMI ORGAN REPRODUKSI

Organ reproduksi Pria

  1. Penis / Batang kemaluan
  2. Scrotum à kantung kulit yang melindungi testis
  3. Testis (pelir) berjumlah dua buah untuk memproduksi sperma setiap hari
  4. Vas deferen (saluran sperma) àsaluran mengeluarkan sperma
  5. Kelenjar prostat à kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi sperma

Organ Reproduksi Wanita

Bagian Luar

  1. Labia Mayora (bibir besar)
  2. Labia Minora (bibir kecil)
  3. Klitoris / klentit à banyak mengandung serabut saraf sehingga mudah terangsang
  4. Lubang vagina

Bagian Dalam

  1. Liang Vagina àtempat bersenggama / hubungan seks, tempat keluarnya bayi saat melahirkan dan keluarnya darah mentruasi
  2. Cervik (leher rahim)
  3. Rahim / Uterus à tempat calon bayi dibesarkan
  4. Saluran telur / tuba falopii à saluran dikiri dan kanan rahim yang berfungsi untuk dilalui oleh ovum dari indung telur menuju rahim
  5. Ovarium (indung telur) à organ dikiri dan kanan rahim, berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum). Sebulan sekali indung telur kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan telur

Cara Merawat Kesehatan Organ-organ Reproduksi

  1. Laki-laki dan Perempuan : Bersihkan alat kelamin dengan air bersih, dari depan ke belakang
  2. Mengganti celana dalam minimal 2x sehari
  3. Gunakan celana yang menyerap keringat dan tidak ketat
  4. Menggunting rambut kemaluan
  5. Laki-laki : sunat
  6. Perempuan:
  • Gunakan pembalut ketika menstruasi
  • Ganti pembalut minimal 4 kali dalam sehari
  • Sebaiknya tidak menggunakan cairan pembersih vagina dan pantyliner

Perubahan Emosional / psikologis yang terjadi pada masa remaja?

Pada remaja juga terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab yang dihadapi.

Mengapa Perubahan di atas Perlu Diketahui oleh Remaja?

Remaja perlu mengetahui perubahan di atas agar mereka mampu mengendalikan perilakunya.  Remaja harus mengerti bahwa begitu dia mendapatkan menstruasi atau  mimpi basah maka secara fisik pada wanita telah siap dihamili dan pada pria sudah bisa menghamili.  Bisa hamil atau tidaknya remaja putri bila melakukan hubungan seksual tidak tergantung pada berapa kali dia melakukan hubungan seksual tetapi tergantung pada kapan dia melakukan hubungan seksual (dikaitkan dengan siklus kesuburan) dan apakah sistem reproduksinya berfungsi dengan baik (tidak mandul).  Banyak remaja yang tidak mengetahui akan hal ini, sehingga mereka menyangka bahwa untuk hamil orang harus terlebih dahulu melakukan hubungan seksual berkali-kali.

Dipublikasi di Uncategorized | 2 Komentar

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA–> PMS

P M S

(Penyakit Menular Seksual)

Oleh: dr Siswani Haryono, M.Kes

  

Definisi PMS

            PMS adalah penyakit yang dapat ditularkan dari seseorang kepada orang lain melalui hubungan seksual. 

Risiko tinggi terkena PMS:

  • Bila melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. 

 

Komplikasi PMS bila tidak diobati dengan benar:

  • Penyakit ini dapat berakibat serius bagi kesehatan reproduksi, seperti terjadinya kemandulan, kebutaan pada bayi yang baru lahir bahkan kematian.

 

Tanda dan Gejala PMS Pada laki-laki

  • Berupa bintil-bintil berisi cairan,
  • Lecet atau borok pada penis/alat kelamin,
  • Luka tidak sakit;
  • Keras dan berwarna merah pada alat kelamin,
  • Adanya kutil atau tumbuh daging seperti jengger ayam,
  • Rasa gatal yang hebat sepanjang alat kelamin,
  • Rasa sakit yang hebat pada saat kencing,
  • Kencing nanah atau darah yang berbau busuk,
  • Bengkak panas dan nyeri pada pangkal paha yang kemudian berubah menjadi borok. 

 

Tanda dan Gejala PMS Pada Wanita

Pada perempuan sebagian besar tanpa gejala sehingga sering kali tidak disadari.  Jika ada gejala, biasanya berupa antara lain:

  • Rasa sakit atau nyeri pada saat kencing atau berhubungan seksual,
  • Rasa nyeri pada perut bagian bawah,
  • Pengeluaran lendir pada vagina/alat kelamin,
  • Keputihan berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat kelamin atau sekitarnya,
  • Keputihan yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal,
  • Timbul bercak-bercak darah setelah berhubungan seksual,
  • Bintil-bintil berisi cairan,
  • Lecet atau borok pada alat kelamin.

 

Bagaimana Remaja Bisa Terhindar dari PMS?

Bagi remaja yang belum menikah, cara yang paling ampuh adalah tidak melakukan hubungan seksual dan selalu menjaga kebersihan alat kelamin.

Jenis PMS:

  1. Gonore (GO),
  2. Sifilis (raja singa),
  3. Herpes kelamin,
  4. Klamidia,
  5. Trikomoniasis,
  6. Kandidiasis vagina,
  7. Kutil kelamin,
  8. HIV / AIDS.

 

Apakah PMS dapat Diobati?

Kebanyakan PMS dapat diobati, namun ada beberapa yang tidak bisa diobati secara tuntas seperti HIV/AIDS dan herpes kelamin.  Jika kita terkena PMS, satu-stunya cara adalah berobat ke dokter atau tenaga kesehatan., jangan mengobati diri sendiri.  Selain itu, pasangan kita juga harus diobati agar tidak saling menularkan kembali penyakit tersebut.

 

Mitos-mitos seputar PMS

Perlu diketahui bahwa PMS tidak dapat dicegah hanya dengan memilih pasangan yang kelihatan bersih penampilannya, mencuci alat kelamin setelah berhubungan seksual, minum jamu-jamuan, minum antibiotik sebelum dan sesudah berhubungan seks. Semua itu bisa menularkan PMS.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

KANKER SERVIK ATAU KANKER LEHER RAHIM

KANKER  SERVIK ATAU KANKER LEHER RAHIM

Oleh: dr Siswani Haryono, M.Kes.

 

Kanker leher rahim (kanker servik) adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada  organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara uterus (rahim) dengan liang vagina.

            Banyak penderita kanker ini datang dalam kondisi yang terlambat. Sayangnya, kesadaran masyarakat Indonesia akan deteksi dini kanker sangat rendah. 70 persen penderita penyakit ini datang dalam kondisi parah (stadium III atau IV). Bandingkan dengan tingkat kesadaran masyarakat Jepang, misalnya.

Beradasarkan tempat tumbuhnya,  kanker rahim dibagi menjadi dua,  yaitu kanker leher rahim (sel kanker tumbuh pada bagian leher rahim)  dan kanker dinding rahim (sel kanker tumbuh pada bagian dinding rahim).  

 

Ada empat penyebab kanker leher rahim :

1.                  Infeksi virus human papiloma.

2.                  Kontak seksual terlalu dini (berhubungan seks kurang dari 15 tahun).

3.                  Berhubungan seks dengan banyak pasangan.

4.                  Merokok.

 

Selain faktor-faktor di atas, faktor keturunan sangat memegang peranan seorang bisa mengalami kanker jenis ini atau tidak. Faktor keturunan  mempunyai risiko 2 kali lebih banyak menderita penyakit yang sama.  Kanker leher rahim banyak dialami pada wanita di usia produktif (berusia 30-40th). Akan tetapi saat ini terjadi peningkatan pada penderita berusia 20-an.  Salah satu alasan yang dapat diberikan adalah karena semakin banyak remaja  usia 20-an yang telah melakukan hubungan seks.

Apabila seseorang telah terinfeksi virus papiloma ia tidak  akan merasakan ada sesuatu yang janggal pada dirinya. Perubahan sel-sel  pada stadium/tingkatan yang ringan biasanya tanpa gejala.Namun bila tingkatannya atau stadiumnya telah tinggi,  maka semakin tinggi pula risiko sel  tersebut berubah menjadi sel kanker.  Bila keadaan ini dapat diketahui sejak awal, maka pengobatan dapat dilakukan tanpa mengangkat rahim

 

Gejala Kanker leher rahim :

Ø Tidak disertai dengan gejala-gejala khas pada tahap awal. Pada tahap ini statusnya masih pra karker. Kalau pun ada keluhan     biasanya hanya keputihan.

Ø Bila sel-sel kanker sudah berkembang, maka gejala-gejala  yang lebih khas lagi akan timbul. Biasanya berupa keluarnya keputihan yang berbau busuk, perdarahan di luar masa haid atau pendarahan setelah  berhubungan seks.

Ø Ada kalanya juga gejala-gejala khusus diatas tidak terjadi, tapi tahu-tahu penderita mengalami  gangguan fungsi  organ  tubuh lainnya, sebagai contoh penderita mengalami gangguan fungsi ginjal.

 

Ada tiga kelompok kondisi, yaitu :

1.  Kelompok pertama yang normal,

2.  Kelompok kedua tidak normal tapi juga tidak kanker (displasia).

3.  Kelompok ketiga adalah kelompok kanker.

 

Setelah lewat displasia, barulah menjadi kanker. Masa transisi inilah yang harus diperhatikan, karena bisa bertahun-tahun terjadinya.

Adanya masa displasia, paling tidak dapat menciptakan masa pengobatan lebih awal sebelum menjadi kanker. Namun syaratnya, harus ada pemeriksaan sedini mungkin. Pada kanker leher rahim, cara utama untuk memeriksa dan mencegah terjadinya kanker adalah memeriksa leher rahim dengan pap smear jika sudah pernah berhubungan seksual, setiap setahun sekali.

Pencegahan lain, jangan berhubungan seksual dengan banyak pasangan, dan jangan merokok.

Namun beberapa gejala patut diwaspadai adanya kanker leher rahim yaitu :

Ø Timbulnya rasa sakit setelah berhubungan intim

Ø Adanya perdarahan pasca coitus

Ø Timbulnya lendir yang lebih banyak dan berbau di jalan lahir

Ø Timbulnya perdarahan setelah hubungan badan

           

Tujuan pemeriksaan papsmear adalah  untuk mendeteksi kalau-kalau ada perubahan pada leher rahim. Pemeriksaan papsmear sebaiknya dilakukan pada wanita usia subur yang telah melakukan hubungan seksual dan wanita yang telah menopause meskipun sudah tidak aktif melakukan hubungan seksual.

  

Pap smear sebaiknya dilakukan pada hari ke-10 sampai ke-20 setelah hari pertama menstruasi.

Malam sebelum akan melakukan pap smear,      tidak boleh berhubungan seksual dengan suami.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

MENCEGAH TERJADINYA KEPUTIHAN

MENCEGAH TERJADINYA KEPUTIHAN

Oleh: dr Siswani Haryono, M.Kes.

 

Tak perlu panik jika keputihan. Yang harus dilakukan untuk mencegah keputihan adalah

  • Selalu jaga kebersihan diri, terutama kebersihan alat kelamin dengan pembersih yang tidak mengganggu kestabilan pH di sekitar vagina. Sabun antiseptik biasa umumnya bersifat keras dan dapat membunuh flora normal di vagina. Ini tidak menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam jangka panjang
  • Biasakan membasuh vagina dengan cara yang benar, yaitu dengan gerakan dari depan ke belakang. Cuci dengan air bersih setiap buang air dan mandi.
  • Pada waktu haid seringlah ganti pembalut. Gunakan panty liner disaat perlu saja. Jangan terlalu lama,  bila  kelamaan agar bakteri tidak mengumpul.
  • Jika keputihan masih dalam taraf ringan, coba gunakan sabun atau larutan antiseptik khusus pembilas vagina, tapi jangan gunakan berlebihan karena hanya akan mematikan flora nor mal vagina.
  • Hindari terlalu sering memakai bedak talk di sekitar vagina, tisu
    harum, atau tisu toilet. Ini akan membuat vagina kerap teriritasi.
  • Hindari suasana vagina lembap.
  • Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian
  • Gunakan celana dalam yang kering dan menyerap keringat seperti bahan dari katun
  • Pakaian luar juga perlu diperhatikan. Celana jeans tidak dianjurkan karena pori-porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau celana bahan non-jeans agar sirkulasi udara di sekitar organ intim bergerak leluasa.
  • Perhatikan kebersihan lingkungan.
  • Jauhi tekanan (stress) yang berlebihan
  • Jangan suka tukar-tukaran celana dalam dan handuk dengan teman wanita lainnya
  • Lebih berhati – hati dalam menggunakan sarana toilet umum
  • Jalani Pola hidup sehat, cukup tidur, olah raga teratur, makan makanan dengan gizi yang seimbang
  • Hindari gonta ganti pasangan seksual (seks bebas)
  • Bagi wanita yang sudah melakukan hubungan seksual, setiap tahun harus melakukan papsmear untuk mendeteksi  adanya kanker mulut dan leher rahim.

 

Jika Anda sudah kena keputihan, lakukan hal berikut:

  1. Konsultasikan ke dokter
  2. Jika keputihan masih terus terjadi, lakukan pemeriksaan laboratorium.
  3. Bagi yang sudah berkeluarga, lakukan pemeriksaan bersama pasangan.
  4. Jika belum sembuh juga, lakukan cek silang dengan obat. Siapa tahu Anda ternyata resisten terhadap obat yang diberikan.
  5. Untuk yang sudah berhubungan badan, lakukan pap smear.
  6. Jika positif terkena virus, bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan mulut rahim dengan menggunakan alat pembesar yang diletakkan di luar bibir vagina. Sebagai penunjang, lakukan pula tes urin dan tes darah.

 

Komplikasi keputihan

  • Mandul
  • Perasaan Tak Nyaman Waktu Hubungan Seksual

 

Mitos Daun Sirih

  • Daun sirih memang mengandung antiseptik. Dan membuat vagina menjadi sangat kering dan lecet, bila diminum dan dicebokkan terus menerus karena sifatnya menarik cairan dan hanya akan membuat lapisan vagina teriritasi.
  • Penelitian terakhir menyebutkan, daun sirih mengandung bakteri yang tidak bisa
    mati hanya dengan pemanasan sekian derajat.
Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

KEPUTIHAN ATAU FLOUR ALBUS

KEPUTIHAN

Oleh: dr Siswani Haryono, M.Kes.

 

Keputihan merupakan cairan yang keluar dari vagina. Keputihan dapat terjadi pada setiap wanita, tanpa memandang usia. Tiga per empat wanita di dunia diperkirakan mengalami keputihan setidaknya sekali seumur hidupnya. Wanita hamil pun kerap mengalami keputihan selama masa kehamilannya.

Keputihan adalah keluarnya cairan berlebihan dari liang senggama (vagina) yang terkadang disertai rasa gatal, nyeri, rasa terbakar di bibir kemaluan, kerap disertai bau busuk, dan menimbulkan rasa nyeri sewaktu berkemih atau bersenggama.

Keputihan bisa bersifat:

      Fisiologis (dalam keadaan  normal)

Pada keadaan fisiologis, keputihan dapat terjadi pada saat hamil, sebelum dan sesudah haid, saat mendapat rangsang seksual, saat banyak melakukan aktivitas fisik yang kesemuanya tidak menimbulkan keluhan tambahan seperti bau, gatal, dan perubahan warna. Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri. Gadis muda terkadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masa pubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya

      patologis (karena penyakit).

Keputihan patologis disebabkan oleh infeksi mikroorganisma (virus, bakteri, jamur, dan parasit bersel satu Trichomonas vaginalis). Dapat pula disebabkan oleh iritasi karena berbagai sebab seperti iritasi akibat bahan pembersih vagina, iritasi saat berhubungan seksual, penggunaan tampon, dan alat kontrasepsi. Namun dapat pula akibat adanya benda asing dalam liang senggama, gangguan hormonal akibat mati haid, kelainan bawaan dari alat kelamin wanita, adanya kanker atau keganasan pada alat kelamin terutama di leher rahim

Cairan vagina normal

v  Berwarna putih jernih

v  Bila menempel pada pakaian dalam berwarna kuning terang

v  Konsistensi seperti lendir (encer-kental) tergantung siklus hormonal

v  Tidak berbau

v  Tidak menimbulkan keluhan

Cairan vagina yang tidak normal

v  Jumlah lebih banyak dari biasa dan terus menerus muncul hingga terasa mengganggu

v  Berbau: amis, apek, busuk

v  Berwarna: putih susu, kuning tua, coklat, kehijauan, bercampur darah

v  Konsistensi: encer, berbuih hingga kental menggumpal seperti susu basi

v  Disertai timbulnya kelainan pada daerah kelamin luar seperti benjolan atau luka-luka dan semacam sariawan

v  Menimbulkan rasa gatal, panas, atau disertai dengan nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual

PENGOBATAN

  • Disesuaikan dengan penyebab, yang bisa diketahui  dari gejala dan pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
  • Obat-obat penawar misalnya Betadine vaginal kit, Intima, Dettol, yang sekadar membersihkan cairan keputihan dari liang senggama, tapi tidak membunuh kuman penyebabnya.
Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Hello world!

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!

Dipublikasi di Uncategorized | 1 Komentar